tadi aku lewat Spensix bareng Sapi. tiba-tiba Sapi nyeletuk, "Sa, inget nggak disini kita dikejar bonek?"
INGAT SEKALI PI.
ingat sekali, Pi, waktu kamu dan teman-teman lari pontang-panting meninggalkanku di belakang. aku yang sendirian gemeteran dikepung bonek :')
boleh setel lagu melow nggak? mau flashback nih.....
jadi, hari Sabtu yang cerah, aku, Sapi, Hera, Laras, dan Avi lagi ngerjain tugas majalah yang udah mendekati deadline di salah satu ruang kelas.
kita ngerjain dengan semangat membara, sampai penyakit bawaannya Sapi kumat. laper.
"he laper, cari makan yok." kata Sapi.
"dimana?" tanya Avi.
"ke IBOE aja? atau cari makan di siloam." kata Sapi lagi.
"yaudah jalan aja dulu, sambil dirundingin di jalan." aku ngeberesin mater-materi majalah.
"oke!!!" jawab semua serempak.
jadilah kita jalan ke arah jalan raya gubeng. sambil guyon guyon hahaha hihihi. pas sudah deket zebra cross, mau nyeberang, kita ngeliat gerombolan ijo-ijo jalan ke arah kami.
"mati-mati-mati sa iku bonek." Sapi udah narik-narik lenganku, takut.
"enggak-enggak pi, mereka cuma lewat, gausah takut." pertamanya sih aku santai. tapi ngeliat jumlahnya yang lebih dari dua puluh orang plus truk-truk di belakangnya, aku mulai ngeri.
aku jalan di depan, berharap bonek-boneknya cuma lewat. eh, ternyata mereka ngeliatin kita. mereka yang harusnya jalan lurus, malah belok ke arah kami, sambil manggil-manggil, "mbak, mbak."
kita berlima berhenti jalan. takutnya udah kayak mau kencing di celana. aku noleh ke belakang, jalan jawa sepiiiiiiiiiii banget.
duh, aku mikir harus ngapain, dan dengan BUODOHNYA aku ngambil gagang telepon umum di sebelahku terus pura-pura telepon sambil bilang, "halo, mama?" LHA TEROOOS??? sumpah cuma itu yang terlintas di kepala. harapannya sih supaya mereka sungkan gangguin cewek yang lagi telepon, tapi ya mana mungkin -..-
boneknya semakin deket.
"WAAAAA!!" Sapi, Avi, Laras, dan Hera tau-tau udah lari panik ninggalin aku yang masih di telepon umum. bingung mau ngapain.
aku langsung balik badan, jalan cepet, tapi keduluan sama boneknya.
"mbak, mau kemana? ikut yuk."
"mbak, namanya siapa?"
"jawab ta mbak, sombong iki."
"mbak minta nomernya po o."
warghrhgrgrgrgrgrh di dalem ati aku cuma bisa doa sebanyak-banyaknya. ngafalin jurus karate yang aku bisa, in case boneknya mulai pegang-pegang. aku pasang muka stay cool se datar datarnya, tapi mereka tetep ngikutin sampe beberapa meter gitu. sakjane pengen seh sok kenal sok dekat, misuh-misuh sambil ngajak tos ala bonek (?) terus bilang "SALAM SATU JIWA!!" dan aku bakal di arak naik truk terus dilempar ke kalimas gara-gara itu jargonnya Arema.
dan pada akhirnya....
aku luari sekenceng-kencengnya.
sampai spensix, yang lain udah nungguin sambil nanya, "gakpapa kaaan??? gak diapa-apain kaaan?!! gila caaak dikejar boneeek!!"
oh ya...habis itu kita langsung delivery.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar