“aku sedih. Aku takut. Waktuku untuk mencintaimu semakin menipis. Selama apapun aku menunggu untuk kau temukan, kau tak akan pernah mencariku.
Aku tersembunyi di tengah pemujamu. Yang bagus rupanya. Yang makmur hidupnya. Yang pandai otaknya.
Aku tenggelam di antara keperkasaan mereka merebut hatimu. Aku tidak punya apa-apa. Aku hanya bermodal ketulusan, kesetiaan, dan pengorbanan yang tampaknya tak cukup untuk membuatmu melihatku.
Aku tahu waktuku akan tiba. Disaat aku harus menerima bahwa aku bukanlah sang pemenang. Tapi ingatlah, aku adalah orang yang paling bertahan. Diantara semuanya.
Semua optimisme yang dulu selalu membuatku semangat dalam mencintaimu ternyata tak pernah merubah apapun. Kekuatanku dalam mencintaimu mulai runtuh.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar