Kamis, 06 September 2012

saya nangis baca ini

........ "Saya mau belajar leadership sama kamu"
 
"Kamu ngajak saya s-3?"
 
"Lah bukan. Aduh gimana ya ngomongnya? Saudari Manda, maukah kamu, bangun pagi ngeliat saya. Makan pagi eh ada saya lagi. Pulang kantor loh kok nongol muka saya. Sholat berjamaah imamnya saya. Kalau flu yang bikinin bubur encer saya. Pas lagi pms nggak ada yang bisa ditonjok, ya terpaksa nonjok saya. Kalau ngidam, yang beliin Magnum saya. Bagi tugas ganti popok sama saya. Nyuruh saya yang jawab, kalau anak-anak nanya pertanyaan jebakan kayak 'mama adik bayi datengnya dari mana'. Diskusi mengenai pilihan universitas mereka sama saya. lalu, skip skip skip, sampai nyabutin uban saya. Bikinin saya teh anget kalau masuk angin. Yah, semacam saya lagi, saya lagi setiap hari?"
 
"Saudara Doni, belakangan ini saya dekat dengan pemuda bernama Panji. Dia baik, bermasa depan cerah, wibawa, manis. Saya pikir saya cocok sama dia," jawab Manda.
"Tapi setelah ditimbang masak-masak, i'm not worth enough for anyone but you, because you've been there, witnessed me growing, accepted me as me. It will sound like a cheesy line from a song of our local boyband, but i think, you know me so well and so do i. Plus we heart each other hard, we agree on that."
 
"So, was that a yes?"
 
"Nope. I'm going to correct your words. It's not, 'Kamu lagi dan kamu lagi.' Tapi, cuma kamu dan cuma kamu. Ahhh, jadi cheesy, kan,"
 
"Kamu nggak bosen sama saya?"
 
"Belum. Eh, nggak akan pernah sih. Selama saya masih bisa menghargai hal-hal kecil yang kamu kasih."
"Mau permen?"
"Bukan 'kecil' itu, Doniiii. Dodol deh...."
 
***************
 "Jenuh" karya mbak Kinsi.  dari buku Taste Buds.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar