Senin, 16 Juli 2012

buntu

6 Juni 2022 17.15

Ombak bergulung-gulung, bergemuruh menghantam karang. Langit jingga kemerahan, warnanya semburat menari-nari di langit, mengiringi matahari yang semakin merajuk ingin segera beristirahat di peraduannya. Buih-buih air laut bergerak semakin maju mendekati bibir pantai, menggelitik dua pasang kaki yang sedang asyik menikmati perpaduan keindahan senja.

Ica meraup-raup air laut, bermain dengan kecipak air. Kadang sesekali ia tersenyum, lalu menoleh ke lelaki kurus di sebelahnya. Lelaki kurus itu, Faiz, sedang menggores-gores jarinya di atas pasir pantai yang basah dan lembut. Menulis kedua nama mereka.

"Bagus, ya," ujar Ica menghela napas. "Pengin di sini terus, deh."
"Aku juga," Faiz berhenti menulis, membiarkan nama mereka terbasuh air laut. "Apalagi kalau di sininya sama kamu terus."
"Idih, gombalnya kumat." Ica memukul lengan Faiz lembut, pipinya merona. Sudah sering ia mendengar Faiz melontarkan gombalan, namun selalu saja berhasil membuatnya tersipu.

"Kalau liburan, anak-anak harus ikut liburan ke sini." Faiz berdiri, meregangkan badannya.
"Anak-anak siapa?"
"Anak-anak kita."

Diantara riuh rendahnya bunyi ombak, seakan ikut bersorak mengiringi berlututnya lelaki kurus itu. Waktu seakan berhenti untuk mereka. Desir angin seolah mematung dan membisu, ingin mendengar setiap patah kata yang diucapkan Faiz.

Tak perlu waktu lama, kilau permata itu kini berpindah ke jari manis Ica.

*******

satu kata : UALAY. ya seperti yang dibeberkan di blognya is3nakal yo, aku lek lagi buntu maksimal muesti bikin-bikin penggalan cerpen yang...alay. biasanya tokoh-tokoh utamanya aku ambil dari temen-temen sama pacarnya, ato sama gebetannya atau idolanya...entah pokok e gitu. jujur ae ini menyenangkan :)) kita bisa buat adegan sesuka hati wahaha masio alay se.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar